Minggu, 15 Mei 2011

iwan fals di buntet pesantren

Iwan Fals Adakan Konser di Buntet Pesantren

Iwan Fals di Buntet Pesantren
Iwan Fals di Buntet Pesantren
Tidak disangka jika musisi kondang yang bernama Virgiawan Listianto atau Iwan Fals ini mengadakan tour  musik (9/3) yang dikenal dengan Perjalanan Sepiritual di Buntet Pesantren, Cirebon. Sebab selama ini belum pernah ada konser musik diadakan pesantren ini. Tentu saja sambutan meriah dari para warga muda pecinta Iwan Fals ini berjubel. Ribuan penonton dan simpatisan berbaur. Ada ceramah dari KH. Abbas Billy Yacshsie sebagai upaya menenangkan massa saat ribut penonton.
Iwan Fals mengadakan kunjungan Perjalanan Spiritual di Buntet Pesantren, Cirebon, Rabu (9/3). Dalam suasana yang meriah masyarakat dan warga muda pecinta musisi yang sarat menyuarakan keprihatinan masyarkat itu disambut meriah.  Buntet Pesantren belum pernah kedatangan musisi apalagi menggelar konser. Namun baru tahun ini, seorang musisi yang banyak penggemarnya ini datang dalam tema “perjalanan spiritual”. Ratusan massa mendatangi perhelatan konser yang meriah ini disambut gembira, karena memang belum pernah ada konser musik di kampung ini.
Sempat Ricuh
Kalau saja tidak diantisipasi oleh aparat keamanan, maka kerusuhan kecil bisa menyulut kerusuhan lebih besar lagi. Berdasarkan pantauan di lapangan, sempat terjadi kerusuhan menyusul adanya dorongan antar penonton.
Dalam pentas yang berkolaborasi dengan santri tersebut awalnya penonton disuguhi lantunan lagu dan musik Timur Tengah seperti ballasik dan kasidah yang disampaikan Lukman dan kawan-kawan. Selanjutnya grup musik komunitas Orang Indonesia (OI) Cirebon. Namun, ketika lagu kedua dilantunkan, kekisruhan antarpenonton terjadi.
Aksi saling lempar sandal, botol air mineral, bahkan batu kecil dan kayu mengacaukan suasana pentas. Kekisruhan terhenti ketika pantia melerai dan mengambil kayu yang dijadikan pengikat bendera. Dan untuk mendinginkan suasana yang memanas, salah seorang sesepuh Pondok Pesantren Buntet, KH. Zaelani dan dai’i muda KH. Dr. Abbas Billi Yachsie, memberikan tausiah dan berdoa.
KH. Abbas Billi mengajak penonton untuk menciptakan suasana kondusif. Apalagi, sangat tidak pantas apabila terjadi keributan di lokasi yang masih di kawasan pesantren. Menurut dia, Imam Syafi’i dan Imam Al-Ghazali yang sangat dihormati umat Islam merupakan ulama besar yang juga menyenangi kesenian. Musik merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Babas (sapaan kiyai Abbas Billi-red) juga menyambut baik penyanyi legendaris Iwan Fals dalam rangka mengunjungi pesantren-pesantren di Indonesia. “Niat baik Iwan Fals harus kita dukung bersama sebagai syiar Islam dan memadukan antara seni serta spritual,” katanya.
Beberapa penonton yang diamankan mengalami luka lebam dan pendarahan pada bagian hidung setelah saling serang. “Mereka yang ribut dan berkelahi dibawah pengaruh minuman keras. Ketahuan dari bau minuman dari mulut mereka,” kata salah seorang pengasuh pondok pesantren yang juga anggota DPRD Kab. Cirebon,. M. Nouval. Setelah kekisruhan bisa dikendalikan, selanjutnya Iwan Fals melantunkan beberapa lagu yang mampu menghipnotis para penggemarnya.
Menurut M. Nouval, Iwan Fals tiba di Buntet Pesantren sejak Selasa (8/3) kemarin. Pada pagi harinya melakukan penanaman pohon secara simbolis bersama pejabat daerah di lingkungan pesantren. Kunjungan Iwan Flash ke Buntet merupakan yang ke -33. Sesuai rencana, penyanyi yang awalnya melejit lewat lagu “Umar Bakri” itu akan mengunjungi sebanyak 99 pondok pesantren di Nusantara. (A-146/C-17/das)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/137589

perjalanan religi iwan fals ke cirebon

konser perjalanan spiritual iwan fals dan ki ageng ganjur di cirebon



Sepulang dari tanah suci, penyanyi balada Iwan Fals langsung meneruskan penggarapan album terbarunya, Keseimbangan.
Dalam album tersebut, terdapat lagu ”Ya Allah Kami”, yang merupakan salah satu lagu religi garapan Iwan selepas menyandang haji. Namun, bila dikaji, hampir semua lagu-lagunya berkaitan dengan dalil yang ada di dalam Alquran. Hal itu ditegaskan Al Zastrouw Ng, doktor sosiologi yang begitu tertarik dengan lagu-lagu ciptaan Iwan Fals.
”Semua lagu Iwan Fals memiliki makna yang sangat dalam bagi kehidupan kita. Hampir semua lagunya berkaitan dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Alquran,” ungkap Zastrouw.
Pertemuannya dengan Iwan Fals kemudian membuahkan gagasan baru untuk memaknai lagu-lagu Iwan Fals. Di bawah bendera Lesbumi (Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia) dan didukung Djarum Super, dia kemudian menggandeng Iwan Fals untuk melakukan perjalanan spiritual ke beberapa pesantren.
Bang iwan fals dan rombongan pun mampir ke cirebon untuk melakukan konsernya tepatnya di pesantren babakan ciwaringin,tanpa ragu dan bimbang saya pun bergegas untuk menonton konser itu,karena jarang-jarang bang iwan konser di cirebon,saya berangkat sekitar jam 7 malam bareng temen-temen dengan di guyur ujan, walaupun ujanya gede tapi buat bang iwan saya dan temen-temen rela berbasah-basahan.
ternyata setelah saya sampe di tempat konser lapangan udah penuh oleh setumpuk manusia yang sedang berjoget-joget ria.emang bang iwan adalah seorang penyanyi legendaris indonesia dan penuh kharismatik dari dulu sampe sekarang masih banyak di gemari oleh penikmat musik indonesia.
maju terus bang iwan,di tunggu lagi konsernya di cirebon yaaa!!!hehehehe
salam damai"DAMAI KAMI SEPANJANG HARI"
sumber: suara merdeka

Sabtu, 14 Mei 2011

wajah pribumi




memorian galang rambu anarki



Galang Rambu Anarki



Galang Rambu Anarki anakku
Lahir awal januari menjelang pemilu

Galang Rambu Anarki dengarlah
Terompet tahun baru menyambutmu

Galang Rambu Anarki ingatlah
Tangisan pertamamu ditandai bbm
Membumbung tinggi (melambung)

Reff:

Maafkan kedua orangtuamu kalau
Tak mampu beli susu

Bbm naik tinggi
Susu tak terbeli
Orang pintar tarik subsidi
Mungkin bayi kurang gizi (anak kami)

Galang Rambu Anarki anakku
Cepatlah besar matahariku
Menangis yang keras, janganlah ragu
Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku

Doa kami di nadimu


Siapa yang pernah mendengar lagu ini pasti mengetahui betapa besar harapan sang ayah, Iwan Fals.. kepada anak laki2 pertamanya di masa depan nanti. sayangnya takdir berkata lain..


Pada tanggal 25 April 1997 duka menyelimuti keluarga Iwan Fals. Anak lelaki pertamanya yg bernama Galang Rambu Anarki tlh berpulang ke Rahmatullah. Galang ditemukan tdk bernyawa di kamarnya. Menurut keterangan pihak keluarga, Galang menderita penyakit asma yg akut. Sementara itu pers mengaitkan kematianya dgn penyalahgunaan NARKOBA :yikes: Galang meninggal dlm usia 15 thn.


Galang mengikuti jejak ayahnya sbg seorang pemusik. Namun ia lbh memilih tdk berdiri dibawah nama besar ayahnya. Ia bergabung bersama BUNGA sbg gitaris & mengeluarkan album 'JANGAN KAU PERGI'. Sayangnya, Galang belum sempat melihat albumnya dirilis... kematian terlalu cepat menjemputnya..

berita2 yang terkait dengan kematian Galang :





















Biografi Iwan Fals



Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir 3 September 1961 di Jakarta) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia. Lewat lagu-lagunya, Iwan menggambarkan suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti lagu Wakil Rakyat dan Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya lagu Siang Seberang Istana dan Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti lagu Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya.



Lewat lagu-lagunya, ia memotret kehidupan dan sosial-budaya di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh Nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktifitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang Oi dapat ditemui setiap penjuru Nusantara dan beberapa bahkan sampai ke mancanegara.

Perjalanan Hidup
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.



Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Tapi album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records. Tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Waktu siaran acara Manasuka Siaran Niaga di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.

Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya yang kritis.

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karir Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang di dukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.

Keluarga
Iwan lahir di Jakarta pada 3 September 1961 dari pasangan Haryoso (ayah)(almarhum) dan Lies (ibu). Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani.

Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya.

Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini , yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).

Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991.

Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktifitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung Bogor Jawa Barat sekitar satu jam perjalanan dari Jakarta. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri.

Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kematian Galang Rambu Anarki. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang dinamakan Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan sebutan Oi. Yayasan ini mewadahi aktifitas para penggemar Iwan Fals.

ibu

Senin, 25 April 2011

jangan tutup dirimu

Dari hati yang paling dalam

Kudendangkan...sebuah

lagu temani sepi

Sejenak iringi nurani

Ada jarak diantara kita

Selimuti sekian waktu

t'lah tersita

Ingin kubilang jarak

terbentang....semoga



Reff:

Datanglah kau kekasih

Dekap aku erat-erat

Jangan buang pelukku

yang tulus

Biarkan hujan turun

Basahi jiwa yang halus

Jangan tutup dirimu



Buat apa kau diam saja

Bicaralah agar aku

semakin tau

Warna dirimu duhai permata

Kau mimpiku...

aku tak bohong

Seperti yang kau kira



Seperti yang s'lalu kau duga

Pintaku kau percayalah

usah ragu



Reff:

Datanglah kau kekasih

Dekap aku erat-erat

Jangan campakkan pelukku

yang tulus

Biarkan hujan turun

Basahi jiwa yang kering

Jangan tutup dirimu